Penulis : Lia Kurniawati Siddiq
An-Nabawi, Masjid Seribu Pahala
Inilah yang menjadi alasan utama mengapa umat islam dari berbagai penjuru dunia datang berbondong-bondong ke Madinah dan melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi. Mereka rela berbaris dalam antrian panjang menunggu jadwal keberangkatan. Kemudian masuk kota Madinah dengan kondisi ramai pula. Bahkan ketika di dalam masjid pun juga harus berhimpit-himpitan dengan para pengunjung lain yang juga yang hendak melaksanakan ibadah.
Tak bisa dinafikan semua itu dilakukan berdasarkan sejumlah hadits Rasulullah Saw yang menjelaskan tentang keistimewaan-keistimewaan Masjid Nabawi, disebutkan anjuran untuk tidak melakukan perjalanan jauh selain ke tiga masjid, yaitu Masjidil Haram (Mekah), Masjid Nabawi (Madinah) dan Masjidil Aqsha (Palestina).
Rasulullah Saw bersabda, "Tidak dianjurkan melakukan perjalanan jauh kecuali ke tiga masjid, yaitu masjidku (Masjid Nabawi), Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha." (HR. Bukhari dan Muslim).
Orang yang shalat di pelataran Masjid Nabawi (raudhah) juga disamakan dengan shalat di salah satu taman surga. Rasulullah Saw bersabda, "Tempat antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga." (HR Muslim).
Dalam hadits lain disebutkan, "Orang yang mengerjakan shalat arbain (shalat berjamaah selama delapan hari yaitu 40 kali shalat berjamaah) di Masjid Nabawi akan dicatat sebagai orang yang bebas dari siksa neraka dan kemunafikan." (HR. Ahmad dan Thabrani).
Pahala orang yang shalat di Masjid Nabawi sama dengan orang yang shalat seribu kali di masjid lainnya. Rasulullah Saw bersabda, "Shalat di masjidku ini lebih baik daripada shalat seribu kali di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram." (HR. Bukhari).
Alasan-alasan inilah yang menunjukkan bahwa berziarah ke Masjid Nabawi memiliki arti sangat penting. Jika shalat sekali di Masjid Nabawi itu sama dengan shalat seribu kali di masjid lain, maka shalat arbain (shalat 40 kali secara berjamaah di Masjid Nabawi) itu bisa disamakan dengan shalat 40.000 kali di masjid lain atau selama 24 tahun.
Mengingat pahala yang sangat besar inilah Rasulullah Saw menganjurkan umatnya untuk melakukan shalat arbain di masjidnya. Orang yang ingin mengerjakannya hanya membutuhkan 8 hari saja.
Dari Jabir radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Satu kali shalat di masjidku lebih utama daripada seribu kali shalat di tempat lain, selain Masjidil Haram. Sedangkan satu kali shalat di Masjidil Haram itu lebih utama daripada seratus ribu kali shalat di tempat lain." (HR. Ibnu Majah).
Selain ke Masjid Nabawi, ziarah juga dianjurkan ke makam Rasulullah Saw. Beliau bersabda, "Tidak ada seorang pun yang mengucapkan salam kepadaku kecuali Allah akan mengembalikan rohku sehingga aku dapat menjawab salamnya." (HR Abu Dawud).
Rasulullah Saw juga bersabda, "Barangsiapa yang berziarah ke makamku setelah aku meninggal dunia maka seolah-olah dia berziarah kepadaku saat aku masih hidup."
Dalam salah satu hadits Rasulullah Saw juga bersabda, "Siapa yang berhaji dan lalu berziarah ke makamku setelah aku meninggal, maka seolah-olah dia berziarah kepadaku saat aku masih hidup." (HR Thabrani dan Bayhaqi).
Sumber : Buku Misteri & Keajaiban 2 Kota Suci Mekah-Madinah
Admin : Muhammad Fitrah (Sekbid PIP PD IPM Sinjai)
Komentar