Langsung ke konten utama

Isyarat Matinya Hati


Isyarat Matinya Hati

Syeikh Ibnu Athaillah al-Sukandary menyampaikan bahwa tanda-tanda matinya hati ada 2, yaitu :
1. Ketiadaan Sedih
Akibat tidak bisa melaksanakan syariat sebagaimana mestinya.
2. Ketiadaan Penyesalan
Akibat melaksanakan suatu kesalahan/maksiat.

Syariat senantiasa mengedepankan akal. Bahkan batas minimal daripada hukum syara adalah masih atau tidak akal itu tersisa dari hidupnya. Jika akalnya masih berjalan, ia masih disebut mukallaf sehingga terkena khithab wajib menjalankan syariat sebagaimana mestinya dan sebagaimana kuasanya.

Syariat juga dicirikan oleh adanya sebab-akibat, dan hukum rasional. Ada asap, maka ada api. Ada shalat, maka ada tharah. Ada thaharah, maka ada air suci lagi mensucikan, air mustamal, dan sejenisnya.

Syariat juga dicirikan adanya syarat dan mawani. Terpenuhinya syarat, maka sah hukum pelaksanaannya. Ketiadaan memenuhi syarat, maka bisa masuk kategori mamnu al-syari. Tidak ada shalat tanpa wudlu. Ketiadaan wudlu menjadi mawani bagi sahnya shalat. Alhasil, syariat senantiasa qabul al-‘aqli (Rasional).

Diluar hukum syariat, ada hukum lain yang menjadi garapan kalangan ahli haqiqat dan thariqat. Istilahnya, syariat itu lahir, maka thariqat dan haqiqat itu adalah batinnya.

Ada 2 orang yang menghadap sama Pak Lurah, tapi keduanya bisa dibedakan dari segi hukum tersebut. Protokoler sudah memenuhi yaitu memakai pakaian bersih, duduk di hadapan Pak Lurah. Tapi, bisa jadi jiwanya tidak hadir di majelis. Istilahnya, badan lahirnya menghadap Pak Lurah, tapi badan ruhaninya entah menggelayut dan lari ke mana. Akibatnya, secara lahir ia sudah pas, tapi tata kramanya ditinggalkan.

Thariqat itu, menyeimbangkan antara syariat lahir menghadap Pak Lurah, dan sekaligus tata kramanya dan masih memakai peran protokoler dalam sambutan dan kata-kata. Adapun haqiqat, yang terpenting adalah akhlak dan sampainya tujuan.

Orang yang bergerak di dunia thariqat, dia akan menemui penyesalan manakala tata cara menghadapnya dengan Pak Lurah tidak bisa menemui kesempurnaan protokoler.

Orang yang bergerak di dunia haqiqat, dia akan menemui penyesalan manakala tata cara menghadapnya dengan Pak Lurah semata kurang adab dalam menyampaikan tujuan dan maksudnya.

Seorang muslim yang paripurna, baginya tidak hanya mementingkan syariat lahir, melainkan juga syariat batin. Tidak hanya unsur rasionalitas yang dijaga, melainkan juga tata krama. Ia shalat, puasa, haji dari sisi lahirnya. Ia berusaha memenuhi rukun dan syarat dalam beribadah dan bermuamalah. Tapi, hatinya juga tidak meninggalkan adab dan tata kramanya terhadap Khaliqnya. Ia adalah hamba yang harus mengabdi melalui badan jasmaninya. Namun, ia juga seorang hamba yang harus mengabdi melalui badan ruhaninya. Meninggalkan adab ruhani adalah bagian dari ma’shiyat. Wallahu a’lam bi al-shawab

Jenis : Cerita Islami

Nama : Hidra Kudsia
Peserta Kajian Online PIP (KOPI)
Tema : Cara Menjadi Penulis Inspiratif

Editor : Muhammad Fitrah
(Bidang PIP PD IPM Sinjai)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian Secara Online, Bidang Ipmawati Sinjai Sukses Gelar Forum Diskusi

SINJAI, IPM -- Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Sinjai Menggelar Kajian IPMawati yang berlangsung secara Virtual melalui Apk WhatsApp sejak pukul 19.30 WITA hari Kamis 04 Januari 2020. Kajian tersebut dipelopori langsung oleh Bidang Ipmawati dengan mengangkat tema "Peran Perempuan Dalam Menghadapi Akhir Zaman" yang dipandu oleh IPMawati Nurbaiti Anggota Bidang PKK PD IPM Sinjai.  Lebih lanjut, Kajian tersebut diisi langsung oleh pemateri tidak lain ialah Kakanda Nurlia yang merupakan Demisioner Sekretaris Umum PD IPM Sinjai Periode 2017-2019, Jumat (05/02/2021). Baca Juga Berikan Wadah Pembelajaran, PC IPM Sinjai Selatan Gelar Kajian Ipmawati Pendidikan Dimasa Pandemi, Belajar Daring Solusi atau Distorsi Ketua Umum PD IPM Sinjai Periode 2018-2020, Abdul Azis menuturkan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang Ipmawati yang inisiatifnya dari Anggota Bidang. "Saya berharap bukan hanya Bidang Ipmawati yang kembali mengoptim

Cabang ke VII, IPM Bulupoddo Resmi Terbentuk

SINJAI, IPM - Pelatihan Kader Dasar Taruna Melati (PKDTM) I merupakan proses kaderisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang dilakukan secara turun menurun oleh Pimpinan. Hal tersebut dilakukan oleh Pimpinan Daerah (PD) IPM Kabupaten Sinjai yang telah laksanakan PKDTM 1 di Kecamatan Bulupoddo sejak tanggal 07-11 Mei 2021. Lebih lanjut, PKDTM 1 tersebut merupakan proses pembentukan Pimpinan Cabang (PC) IPM yang sekaligus angkatan pertama di Kecamatan Bulupoddo yang berpusat di Desa Tompobulu, Selasa (11/02/2021). Baca Juga Angkatan Pertama, PD IPM Sinjai Gelar PKDTM 1 Cabang Bulupoddo Secara Virtual, PKDTM 1 Sukses Digelar Tingkat Kabupaten Master Of Training PKDTM 1, Ariskin menuturkan bahwa selepas dari ini, Tim Fasilitator tidak akan melepas Kader-kader IPM Bulupoddo begitu saja yang ikuti pelatihan. Ketua Umum PD IPM Sinjai, Abdul Azis menyampaikan mewakili Pimpinan, saya ucapkan terima kasih ke pihak Sekolah MA Muhammadiyah Songing kelas Tompobulu dalam memfasilitasi

Lebarkan Sayap, Pimpinan Daerah Silaturahim PCM Sinjai Timur

SINJAI, IPM - Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhamnadiyah (PD IPM) Sinjai silaturahim dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sinjai Timur saat ditemui di Kediaman di Dusun Rombo, Desa Saukang, Sabtu (29/05/2021). Silaturahim tersebut guna menindaklanjuti kembali PKDTM 1 IPM Sinjai Timur yang ditunda 1 tahun lalu karena Pandemi Covid-19 melanda Kecamatan Sinjai Timur. PC Muhammadiyah Sinjai Timur, Arifuddin menyampaikan sudah lama saya tunggu IPM di Sinjai Timur. 1 tahun yang lalu sudah hampir terlaksana PKDTM 1 tapi Pandemi Covid-19, PKDTM 1 untuk sementara waktu ditunda. Baca Juga Bincang Bareng Alumni, IPM Sinjai Timur Siap Dibentuk Kembali Silaturahim Dengan PCM, IPM Pulau Sembilan Akan Segera Hadir Ditempat yang sama, Ketua Bidang (Kabid) Organisasi PD IPM Sinjai, A.Yhustika Nur Elvandari menuturkan kedatangan kami pun disambut hangat oleh ayahanda dengan melebarkan kembali sayap-sayap pergerakan dakwah IPM Sinjai di Kec Sinjai Timur. "Alhamdulillah ayahanda